perubahan tv digital ke tv analog

TV Digital Ucapkan “Goodbye” ke TV Analog

TV digital perlahan menggeser keberadaan TV analog. Televisi termasuk dalam kategori media telekomunikasi. Media telekomunikasi sendiri terbagi dalam tiga golongan yaitu media online, media cetak dan media elektronik.

Dari dulu hingga sekarang, televisi masih menjadi bagian dari pusat informasi. Tidak hanya menjadi pusat informasi tapi juga menjadi media hiburan keluarga saat di rumah.

Televisi telah populer sejak akhir abad ke-20 sampai sekarang. Sebelum teknologi berkembang pesat seperti saat ini, televisi pernah menjadi primadona di jamannya.

Bagaimana tidak? Adanya perpaduan antara audio dan visual menjadikannya daya tarik tersendiri. Media elektronik ini kemudian membawa pengaruh pada kehidupan masyarakatnya.

Sebelum TV hadir, radio menjadi media informasi serta hiburan bagi setiap orang. Hanya saja radio terbilang kurang canggih.

Anda hanya bisa mendengarkan suara dengan range frekuensi yang terbatas. Anda tidak dapat memperoleh gambaran yang jelas pada saat itu.

Hingga akhirnya pada tahun 1900 televisi muncul dengan dalam sebuah acara di Prancis.

Dahulu TV menjadi sarana bagi sebuah keluarga untuk dapat berkumpul bersama. Seluruh keluarga bisa berkumpul di depan TV menikmati tayangan berita dan hiburan lain. Meskipun tampilan layarnya sendiri masih ada yang hitam putih.

Mereka dapat bersendau gurau sembari menikmati hidangan dan membangun suasana hangat sambil menonton tayangan TV. Namun semakin berkembangnya jaman pamor televisi pun kian meredup.

Meskipun masih banyak yang menikmati tayangan televisi tetapi golongan milenial perlahan mulai meninggalkannya. Hadirnya koneksi internet mampu menggeser peran televisi itu sendiri.

Generasi milenial kini lebih tertarik dengan tayangan Youtube dan tayangan berbayar Netflix misalnya. Dan hal ini juga mengurangi momen kehangatan bersama keluarga seperti jaman sebelumnya.

Perkembangan Dunia Pertelevisian

perkembangan tv digital

Pada dasarnya prinsip dasar dari televisi analog hampir sama dengan televisi modern yang ada. Hanya saja teknologi yang digunakan berbeda dengan televisi pada awalnya.

Saat pertama muncul, televisi mumpunyai bermacam elemen seperti lempengan, kabel dan tabung.

Hingga sekitar pada pertengahan tahun 1939 dunia mulai mengenal pemancar TV untuk pertama kalinya. Dan penduduk dunia bisa memperoleh berita dari berbagai belahan bumi lainnya.

Mulai pada tahun 1966 kehadiran TV berwarna semakin berkembang. Sampai sekitar tahun 1970-an muncul teknologi video cassette recorder yang mampu merekam siaran televisi.

Dan pada tahun 1980-an RCTI menjadi saluran TV kabel pertama di Indonesia yang menggunakan dekoder.  Semakin bertambahnya tahun  televisi juga mengadopsi teknologi yang makin canggih.

Seperti teknologi CRT yang memungkinkan ukuran TV menjadi lebih besar.Perkembangan teknologi yang semakin masif membuat produsen TV juga makin kompetitif meluncurkan produk.

Dari yang masih berbentuk TV tabung hingga TV plasma maupun TV LCD. Perkembangan dunia pertelevisian tak berhenti di situ saja.

Sampai akhirnya smart TV kini semakin mudah Anda temukan. Anda bisa menikmati teknologi canggih yang ditawarkannya seperti teknologi 3D dan layar cekung. 

Dampak Munculnya Televisi Bagi Perkembangan Informasi

perkembangan tv digital

TV memang banyak berkontribusi dalam penyampaian informasi di tengah masyarakat. Namun TV juga memiliki dampak positif dan negatif bagi para penikmatnya.

Program televisi turut mempengaruhi pola dan gaya hidup masyarakat. Pihak pengelola stasiun televisi mempunyai peranan yang penting dalam memberikan tayangan berkualitas.

Mereka berperan dalam menyampaikan perkembangan informasi dan pengetahuan yang mudah diterima para penikmat tayangannya.

Masyarakat akan lebih mudah menyerap informasi yang disampaikan dari tayangan program TV.

Masih ada program TV yang hanya mengandalkan konten hiburan tanpa mengimbangi dengan pesan positif. Demi menaikkan rating, pesan positif jarang bisa tersampaikan dengan baik kepada penonton.

Namun penonton sebaiknya juga bisa memilih tayangan yang bermanfaat dan kurang bermanfaat. Masih ada tayangan yang memberikan edukasi bagi para penonton.

Seperti tayangan memasak, berita, dan beberapa tayangan berkualitas lain. Anda juga perlu memperhatikan jika anak turut menonton tayangan yang disiarkan di televisi.

Selalu dampingi anak dan berikan tayangan yang memang ramah anak. Terlebih sekarang anak bisa mengakses internet dengan mudah.

Kini Anda bisa memantau tayangan anak dengan mudah. Perkembangan TV yang semakin canggih bisa mempermudah Anda dalam memilih tayangan ramah anak.

Anda bisa menyambungkan internet ke smart TV di rumah. Dengan begitu mereka juga bisa belajar lewat beragam pilihan tayangan baik melalui TV maupun smartphone.

Era Penyiaran TV Digital

Era TV Digital

Indonesia kini telah masuk sistem penyiaran TV digital. Sinyal gambar dan suara yang dipancarkan nantinya akan memberikan kualitas penerimaan gambar yang lebih jernih.

Kemenkominfo sendiri telah memberikan informasi jika siaran TV analog akan bermigrasi ke siaran TV digital. Anda bisa melihat kualitas perbedaan dari siaran analog dan siaran digital. 

Lalu apa bedanya siaran TV analog dan TV digital? Anda tidak perlu menggunakan layanan streaming bahkan membeli TV baru. Anda juga masih tetap bisa menggunakan TV analog yang ada di rumah.

Hanya saja terdapat tambahan alat khusus yang mampu menangkap siaran pada TV digital. Alat tersebut nantinya yang akan mengubah sinyal digital untuk bisa diterima di TV analog.

Anda bisa membeli set top box yang menjadi alat penerima sinyal digital. STB sendiri bisa Anda temukan di marketplace dengan kisaran harga Rp 200.000.

Tentunya harga tersebut cukup memberatkan bagi masyarakat menengah ke bawah. Oleh karena itu nantinya pemerintah turut memberikan subsidi bagi mereka.

Sehinga masyarakat menengah ke bawah tetap memperoleh informasi dan hiburan seperti para penikmat TV digital.

Siaran TV digital tidak akan memberi banyak pengaruh pada pengguna TV parabola maupun TV kabel. Perbedaan akan terlihat jelas pada pemilik TV analog.

Kualitas gambar siaran yang dihasilkan lebih jernih, bersih dan suara lebih baik. Anda tidak akan menemukan noise pada layar TV.  Selain itu Anda bisa memperoleh fasilitas tambahan electronic program guide

Baca Juga:

Kesimpulan

Sejak tahun 2007 migrasi TV analog ke TV digital sudah menjadi tren di dunia. Perubahan terjadi karena penggunaan internet semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Langkah ini menjadi bentuk efisiensi penggunaan spektrum frekuensi pita pada TV analog. TV analog menggunakan frekuensi pita 700 MHz.

Padahal frekuensi radio juga berada pada pita tersebut. Radio dan TV analog menggunakan pita yang juga digunakan untuk layanan internet.

Lewat langkah perubahan TV digital ke TV analog diharapkan dapat menghemat penggunaan spektrum pita internet.

Sehingga pada spektrum tersebut dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan layanan yang lebih penting.

Layanan tersebut bisa dimulai dari pendidikan, kesehatan dan kualitas internet itu sendiri.Kualitas layanan internet bisa lebih baik karena adanya slot frekuensi yang sebelumnya digunakan TV analog.

Dengan begitu nantinya layanan 5G bisa masuk ke Indonesia. Anda bisa memperoleh manfaat dari layanan 5G. Salah satu keuntungannya adalah Anda bisa menonton TV digital melalui ponsel. 

Shares
Scroll to Top